Uncategorized · July 2, 2021

A very appealing site along with great short articles!

Setelah sekian lama dia ingat bahwa kris saktinya masih di titipkan di pinggiran hutan oleh Sembada punggawanya. Sebelum Aji Saka memasuki kerajaan itu belau menyeruh salah satu punggawanya untuk tetap tinggal untuk menjaga kris saktinya ia bernama Sembada. Berikut ini merupaka salah satu referensi cerita yang kuat yang menceritakan legenda dari aksara Jawa ini. Membaca aksara Jawa ini tentu lebih sulit dibandingkan dengan belajar membaca bahasa Inggris. Belajar teori penulisan aksara Jawa sendiri tidaklah cukup, perlu dilakukan upaya untuk belajar menuliskan aksara Jawa. Aksara Jawa sendiri merupakan sebuah turunan dari aksara Brahmani yang berasal dari India. Aksara Swara merupakan jenis aksara yang digunakan untuk menuliskan jenis huruf vokal yang berasal dari bentuk kata serapan dari bahasa asing supaya pelafalannya menjadi lebih tegas. Jenis aksara ini memang sudah lama digunakan pada beragam wilayah di kalangan Nusantara. Di bawah ini merupakan contoh aksara wilangan. Aksara carakan sendiri merupakan aksara paling dasar di aksara hanacaraka. Dalam penulisan aksara Jawa atau hanacaraka sendiri ada beberapa tata cara untuk menulis, unsur-unsur, dan aturan yang lain. Karena Dora juga sangat menjunjung tinggi perintah dari sang raja terjadilah perdebatan besar hingga mereka sama-sama tidak mau saling mengalah satu sama lain karena mememang teguh perintah atau amanah dari sang Raja Aji Saka.

Karena kesaktian dan kekuatan mereka sama-sama semimbang, hingga suatu ketika mereka yang bertarung lama tewas bersama-sama. Waktu penetapan aksara ini sebagai aksara Jawa bermula ketika abad 17 di kerajaan mataram islam mulai banyak menggunakan bahasa dan tulisan aksara ini. Ketika kamu semakin mudah memahaminya semakin mudah juga kamu menulis dan mengerti isi aksara ini. Penggunaan aksara ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah tulisan jawa, yang dulu berupa sebuah puisi, berita ataupun surat. Dalam hal penggunaanya biasanya di pakai untuk membuat suatu tulisan atau juga kalimat yang didalam kata terakhirnya menggunakan bukan huruf vokal atau bisa disebut mematikan huruf. Aksara-aksara ini sama halnya dari beberapa huruf diatas yang disebut hanacaraka tadi. Perkembangan era yang semakin modern-day menjadikan modernisasi terhadap aksara ini juga, aksara jawa lengkap banyak modifikasi yang terjadi pada seiring berjalanya waktu. Hampir ratusan bahkan ribuan, tapi bukan hanya suku dan bahasa saja tetapi ternyata Indonesia juga memiliki banyak macam aksara atau sistem tulisan. Karena alasan itu dari kerajaan telah menetapkan aksara ini sebagai tulisan yang sah dari kerajaan. Namun harus terus dipelajari supaya aksara Jawa ini tidak punah dan senantiasa hidup di tengah-tengah kekayaan budaya Nusantara. La merupakan lir handaya paseban jati yang artinya adalah menjalankan hidup semata-mata hanya untuk memenuhi tuntutan dari Tuhan.

Pada dasarnya penggunaan sandangan di hanacarakan hanya digunakan di tengah kalimat atau kata. Kegunaan pasangan ini digunakan untuk menghilangkan huruf vokal (mematikan) huruf atau aksara sebelumnya. Kegunaan dari aksara murda ini hampir sama seperti huruf kapital pada umumnya. Aksara yang berikutnya adalah aksara murda. Ma merupakan madep mantep manembah maring Ilahi yang artinya adalah mantap di dalam menyembah Tuhan. Secara pemahaman yang mudah aksara murda ini merupakan wujud dari huruf kapital di aksara hanacaraka. Karena kebanyakan orang masih bingung dengan penggunaan dua simbol ini yaitu aksara swara dan sandangan. Sandangan aksara Jawa merupakan simbol tambahan untuk merubah nada dari huruf vokal dari aksara Jawa. Dapat dilihat gambar di atas, beberapa simbol tambahan itu merupakan dari pasangan aksara hanacaraka. Gambar di atas merupakan contoh dari aksara swara. Sedikit contoh singkat selain gambar di atas, penulisan kata” Mangan sega” (makan nasi) yang kalimat asli tanpa di beri pasangan di baca “Manganasega” dalam aksara jawa tidak bisa langsung dibaca seperti kalimat yang awal. Aksara ini sudah ada dari jaman kerajaan hindu-budha dengan sedikit penyesuaian dari bahasa sanskerta.

Beberapa penjelasan mengenai aksara Jawa dan pasanganya akan di jelaskan seperti berikut ini. Sebelum menuju ke arah yang lebih mendalam mengenai hanacaraka ini, berikut adalah beberapa gambaran penjelasan terkait penulisan hanacaraka. Menuju ke aksara selanjutnya adalah aksara rekan. Akhirnya berangkatlah Dora menuju pinggiran hutan menemui sahabatnya tersebut. Raja tersebut bernama Raja Dewata Cengkar, hampir setiap hari raja ini memakan daging manusia. Nga merupakan ngracut busananing manungso yang artinya adalah melepas ego pribadi pada manusia. Pa merupakan papan kang tanpa kiblat yang artinya adalah hakihat Tuhan yang sejatinya ada tanpa arah. Sa merupakan suram ingsun handulu sifatullah yang artinya adalah pembentukan kasih sayang sebagaimana kasihnya Tuhan. Aksara ini merupakan aksara yang digunakan untuk menulis huruf vokal latin atau bisa juga digunakan untuk menulis suatu kata dari bahasa asing untuk mempertegas objek pelafalan. Kemudian aksara Na yang merupakan gabungan dari huruf N dan A. Ini juga menjadi suku kata yang utuh dibandingkan dengan kata Nabi.